Rabu, 30 Desember 2009

STUDI KELAYAKAN BISNIS DAN RUANG LINGKUPNYA

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena didalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakanya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut diatas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.
Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social), yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.



PENGERTIAN
Jadi pengertian studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak dijalankan.

RUANG LINGKUP
Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :

1. Aspek hukum
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a. Perijinan :
i) Izin lokasi :
• sertifikat (akte tanah),
• bukti pembayaran PBB yang terakhir,
• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
ii) Izin usaha :
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
• NPWP (nomor pokok wajib pajak)
• Surat tanda daftar perusahaan
• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat
• SIUP setempat
• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

2. Aspek sosial ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :
a. Dari sisi budaya
Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
b. Dari sudut ekonomi
Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c. Dan dari segi sosial
Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.

Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner, dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.

3. Aspek pasar dan pemasaran
Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di tawarkan oleh suatu proyek tersebut :
• Potensi pasar
• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli.
Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :
• Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.
• Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.

4. Aspek teknis dan teknologi
Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.

ASPEK – ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
 Pemilihan Strategi Produksi
 Pemilihan dan Perencanaan Produk yang akan diproduksi
 Rencana Kualitas
 Pemilihan Teknologi
 Rencana Kapasitas produksi
 Manajemen persediaan
 Jenis teknologi
 Pengawasan kualitas produk
 Peralatan dan mesin
 Lokasi pabrik
 Layout pabrik
 Perkembangan teknologi
 Rencana Operasional dalam hal jumlah produksi
 Rencana pengendalian persediaan, bahan baku dan barang jadi.
 Pengawasan kualitas produk (barang/ jasa)
 Keusangan Teknologi
 Kecepatan, Kualitas, Murah
 Resiko persaingan
 Resiko Intern

KEBUTUHAN ASET
 Peralatan : Meja, kursi, komputer, dll
 Gedung (layout)
 Machinery
 Kendaraan
 5. Aspek manajemen
Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.
6. Aspek keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan. Aspek keuangan mempelajari berbagai faktor penting:
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, untuk aktiva tetap maupun modal kerja
2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan
3. Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi, serta estimasi tentang break event proyek
4. Manfaat dan biaya dalam artian finansial, seperti rate of return on investment, net present value, internal rate of return, profitability index, dan payback period. Estimasi terhadap risiko proyek (total dan sistematis)
5. Proyeksi keuangan. Pembuatan neraca yang diproyeksikan dan proyeksi sumber dan penggunaan dana.

STUDI KASUS EKONOMI MANAJERIAL
Strategi Bisnis Eceran (studi Kasus Di Yogyakarta)
STRATEGI BISNIS ECERAN

Hal ini diyakini bahwa persaingan di antara usaha ritel kecil dan antara
kecil dan besar bisnis ritel sangat ketat Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa
usaha ritel kecil di antara mereka bisa bertahan persaingan, bahkan bukti-bukti
menunjukkan bahwa beberapa dari mereka bisa pergi internasional. Penelitian ini adalah didedikasikan untuk
mengeksplorasi faktor-faktor yang menentukan kemampuan usaha kecil untuk bertahan hidup
dan untuk bersaing secara internasional.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa persaingan di antara usaha ritel skala kecil di
Yogjakarta sangat tinggi. Mayoritas (49%) dari bisnis menjual produk serupa.

Densitas bisnis adalah sekitar 3 atau 4 unit bisnis serupa di salah satu km
daerah persegi. The tighness dari kompetisi ini juga ditunjukkan oleh tingginya tingkat
masuk dan keluar. Sebagian besar pemilik (92%) merupakan dasar dari bisnis
dan hanya 8% dari pemilik adalah generasi kedua pemilik.
Karena persaingan sangat tinggi, developes bisnis strategi mereka untuk
bertahan hidup dan bersaing secara internasional. Kekuatan kelangsungan
bisnis ini bergantung pada lokasi, pilihan produk, dan layanan bagi
pelanggan.

Tidak ada komentar: